rop out alias DO dari kampus. Tak heran jika kemudian generasi berikutnya mempertanyakan penting tidaknya mencari ilmu di perguruan tinggi, lagipula tidak sedikit sarjana yang menganggur.
Mari kita melihat poin ini dari sisi yang lain. Kenyataan tentang banyak orang sukses tanpa memiliki latar belakang pendidikan tinggi memberikan pandangan positif bahwa kesuksesan itu dapat diraih oleh siapa saja. Akan tetapi, hal ini bukan berarti sebagai anjuran bahwa kita perlu mempertimbangkan kembali keinginan untuk pergi atau melanjutkan studi di perguruan tinggi. Jika orang-orang yang tidak mengenyam bangku pendidikan di kampus saja bisa sukses, apalagi kalau mereka memiliki kesempatan dan memutuskan untuk tetap kuliah?
Tahukah Anda, walaupun sukses mendirikan dan mengembangkan Microsoft padahal memutuskan drop out dari Harvard, Bill Gates tetap memberikan penilaian positif tentang pengalamannnya berkuliah. Dalam bukunya “Impatient Optimist”, ia menulis keprihatinannya mendengar anak muda merasa tidak perlu kuliah hanya karena ia tidak lulus. Meskipun tidak memperoleh gelar, menurutnya pengalaman belajar di perguruan tinggi cukup baik. Kuliah di masa sekarang sama pentingnya dengan SMA di masa lalu, selain juga dengan melihat perkembangan dunia yang semakin kompetitif, rumit dan bergerak ke depan setiap tahunnya.
Apa alasan Anda memutuskan untuk tidak kuliah? Apakah karena faktor keuangan? Biaya mengenyam pendidikan yang semakin tinggi memang tidak dapat dipungkiri. Tetapi, hal ini bukanlah kendala yang mustahil untuk diatasi, sebab:
- Kuliah tidak harus mahal
- Harga bukan masalah demi kebahagiaan
- Dapat dinegosiasikan
- Berkesempatan magang
Tahukah anda? Mahasiswa aktif itu mempunya nilai plus pada CV anda nantinya saat di review oleh perusahaan. Mahasiswa aktif identik dengan Ilmu Komunikasi, jiwa sosial dan jiwa kepemimpinan yang akan tertanam dalam diri anda dengan sendirinya.
Dan ketahuilah, tanpa komunikasi tidak akan ada sebuah interaksi.
ILMU KOMUNIKASI KE UNIMAL AJA!
- Pengaruh nama perguruan tinggi
Masih memikirkan masalah finansial? Bukankah banyak orang dari keluarga kurang mampu yang ternyata tetap bisa melanjutkan kuliah dan bahkan mengukir prestasi? Misalnya Aminin yang merupakan anak pedagang buah namun berhasil meraih gelar sarjana setelah menempuh pendidikan di UGM dan memperoleh IPK 3,06. Ia masuk Jurusan Biologi di perguruan tinggi favorit tersebut lewat jalur Penelusuran Bibit Unggul Tak Mampu dan Ujian Mandiri, yang akhirnya mengantarnya menempuh pendidikan secara gratis karena mendapatkan beasiswa Bidikmisi.
Kisah lainnya yaitu tentang Raeni, seorang anak tukang becak. Ia adalah lulusan Universitas Negeri Semarang (Unnes) jurusan Pendidikan Akuntansi Falutas Ekonomi. Selain berprestasi dengan memperoleh beasiswa Bidikmisi, ia juga menunjukkan kemampuannya dengan beberapa kali memperoleh IP 4 dan akhirnya lulus dengan IPK hampir sempurna, 3,96. Prestasi yang terukir tersebut akhirnya mengantarkan Raeni ke penawaran kerja oleh sejumlah perusahaan dan kesempatan melanjutkan S2 di Inggris gratis.
Masih beranggapan bahwa kuliah itu tidak perlu? Selain menimba ilmu, proses pembelajaran yang kompleks juga bermanfaat dalam pengembangan karir dan karakter diri. Jika kendalananya adalah biaya, maka Anda perlu membaca kisah-kisah inspiratif anak dari keluarga kurang mampu yang dapat meraih gelar sarjana seperti di atas. Yang dibutuhkan adalah niat dan tekad yang kuat. Bila beruntung, Anda bisa menamatkan pendidikan tanpa biaya melalui program beasiswa.
ILMU KOMUNIKASI KE UNIMAL AJA!
0 komentar:
Post a Comment